Sabtu, 23 Agustus 2014

BUKTI ILMIAH BAHWA ISLAM ADALAH AGAMA YANG PALING BENAR


ISLAM SATU SATUNYA AGAMA YANG BENAR

Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”.                                             (QS. Al Baqaraah 2 : 132 )
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa agama Islam adalah satu satunya agama yang benar, saat ini orang orang mempunyai pola piker yang kritis yang tidak mau hanya menelan dogma mentah mentah yang digembar gemborkan oleh semua pemuka agama. Islam adalah agama yang mengajarkan kalimat kalimat Taukhid yang meng-Esa-kan Allah, laa illaaha illallaah – tidak ada Tuhan selain Allah. Ajaran laa illaaha illallaah – tidak ada Tuhan selain Allah dengan sangat tegas dan jelas diajarkan dalam empat ( 4 ) kitab suci yang wajib diimani oleh umat Muslim yaitu :
  1. Kitab Taurat yang diturunkan kepada nabi Musa
  2. Kitab Zabur yang diturunkan kepada nabi Daud
  3. Kitab Injil yang diturunkan kepada nabi Isa Almasih ( Yesus )
  4. Kitab Suci Al Qur’an yang diturunkan kepada nabi  Muhammad saw.
Semua kitab kitab tersebut dengan jelas mengajarkan kalimat Taukhid yaitu :
“Kalimat Laa illaaha illallaah”
Sebagaimana tertulis dalam Alkitab yang merupakan gabungan dari Kitab Taurat, Kitab Zabur, dan Kitab Injil :
Alkitab
Alkitab yang merupakan gabungan kitab Taurat, Zabur, dan Injil. tetapi banyak sekali versi yang beredar di seluruh dunia.
1.      Kitab Taurat yang diturunkan kepada nabi Musa
Keluaran 10 : 3
Lalu Musa dan Harun pergi menghadap Firaun dan berkata kepadanya: “Beginilah firman TUHAN, Allah orang Ibrani: Berapa lama lagi engkau menolak untuk merendahkan dirimu di hadapan-Ku? Biarkanlah umat-Ku pergi supaya mereka beribadah kepada-Ku.
Keluaran 15 : 26
firman-Nya: “Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau.”
Keluaran 20 : 1 – 5
(1) Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
(2) Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
(3) Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
(4) Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
(5) Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
Ulangan 5 : 6 – 9
(6) Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
(7) Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
(8) Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
(9) Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
Sangatlah mudah menemukan ajaran ajaran Taukhid yang mengajarkan kita hanya untuk menyembah hanya kepada Allah saja di dalam Kitab Taurat yang diturunkan kepada nabi Musa as.

2.      Kitab Zabur yang diturunkan kepada nabi Daud.
Mazmur 3 : 8
Bangkitlah, TUHAN, tolonglah aku, ya Allahku! Ya, Engkau telah memukul rahang semua musuhku, dan mematahkan gigi orang-orang fasik.
Mazmur 7 : 2
Ya TUHAN, Allahku, pada-Mu aku berlindung; selamatkanlah aku dari semua orang yang mengejar aku dan lepaskanlah aku,
Mazmur 7 : 11 – 12
(11) Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati;
(12) Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat.
Mazmur 16 : 2
Aku ( Daud ) berkata kepada TUHAN: “Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!”
Mazmur 24 : 1
Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.
Mazmur 25 : 5
Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.
Kitab Zabur yang diturunkan kepada nabi Daud yang kemudian di dalam Al Kitab dinamakan Kitab Mazmur yang terdiri dari 150 pasal, menuliskan bahwa nabi Daud selalu berdoa dan meminta tolong kepada Allah saja, sama sekali tidak pernah meminta tolong kepada Yesus Kristus. Kalau Yesus Tuhan kenapa nabi Daud tidak meminta tolong kepada Yesus Kristus ? Karena Yesus Kristus sama seperti dirinya ( Daud ) yang hanya merupakan utusan Allah.
3.      Kitab Injil  diturunkan pada nabi Isa Almasih ( Yesus )
Yohanes 17 : 3
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, SATU-SATUNYA ALLAH YANG BENAR, dan mengenal YESUS KRISTUS YANG ENGKAU UTUS.
Lukas 6:12  Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa & semalam-malaman Ia BERDOA KEPADA ALLAH.
Matius 14:23  Setelah orang banyak itu disuruhnya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
Markus 12:29   Jawab Yesus:“Hukum terutama ialahDengar, hai orang israel,  Tuhan Allah kita,Tuhan itu esa.
Matius 4:10 & Lukas 4:8    Kata Yesus padanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab tertulis: Engkau  harus menyembah Tuhan, Allahmu, & hanya pada Dia saja kau berbakti!”
YOHANES 5 : 30     Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, “Melainkan kehendak Dia ( Allah ) yang mengutus Aku”
Dan masih banyak sekali ayat ayat yang tertulis di dalam Kitab Injil yang diturunkan kepada nabi Isa Almasih ( Yesus ) yang mengajarkan kalimat Taukhid laa illaha illallah – tiada Tuhan selain Allah yang artinya adalah perintah hanya menyembah kepada Allah Yang Maha Esa, bukan kepada Yesus Kristus. Semua ajaran ajaran tersebut sangat jelas tertulis di dalam Alkitab yang merupakan kitab suci bagi umat Nasrani, tetapi mengapa kebenaran tersebut dimanipulasi ?

4.      Kitab Suci Al Qur’an yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw yang merupakan nabi dan rasul utusan Allah yang terakhir. Ribuan ayat ayat dalam Kitab Suci Al Qur’an menyebutkan dan mengajarkan kalimat kalimat Taukhid yang menyembah dan bersusjud hanya kepada Allah.
Al Qur'anAl Qur’an Kitab Suci Umat Muslim di seluruh dunia hanya ada satu versi, jutaan umat mampu menghafal, berkali kali dipalsu selalu gagal.
Dalam Al Qur’an sangat tegas bukti tentang ajaran Tauhid :
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. ( QS. Al Baqaraah 2 : 255 )

1. Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
4. dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”.
( QS. Al-Ikhlas 112 : 1 – 4 )
1. Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
2. Raja manusia.
3. Sembahan manusia.
4. dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi,
5. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.
6. dari (golongan) jin dan manusia.
( QS. An-Naas 114 : 1- 6 )

Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, ‘Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri.” ( QS. Ali Imran 3 : 84 )

Tidak diragukan dan tidak bisa dipungkiri lagi bahwa fakta sejarah yang disebutkan oleh  empat ( 4 ) kitab suci yang wajib diimani keberadaanya oleh seluruh umat Muslim di muka bumi ini yaitu Kitab Taurat, Kitab Zabur, Kitab Injil, dan Kitab Suci Al Qur’an, bahwa semua ke empat kitab suci tersebut mengajarkan kalimat kalimat Taukhid ; tiada Tuhan selain Allah – laa illaha illallah dan larangan keras menyembah selain Allah. Semua ajaran ajaran Taukhid yang seluruhnya disampaikan oleh para nabi dan para rasul utusan Allah dari nabi pertama nabi Adam as sampai nabi terakhir yaitu nabi Muhammad saw selalu mencontohkan dan mengajarkan untuk menyembah dan bersujud hanya kepada Allah sang Maha Pencipta, satu satunya Tuhan Yang Benar, Tuhan Yang Maha Adil, Tuhan Yang Maha Kuasa, Tuhan Yang Tidak Tertandingi oleh siapapun juga mahluk di jagad raya ini.
Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam ( QS. Ali Imran 3 : 19 )
Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. ( QS. Ali Imran 3 : 85 )
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. ( QS. Ali Imran 3 : 102 )
Walaupun Yahudi dan Nasrani mencoba untuk membelokan ajaran Taukhid tetapi bagi mereka yang mau membaca dan mau membuktikan ajaran yang tertulis di dalam Al Kitab ( Taurat, Zabur, dan Injil ) dengan membacanya secara detail maka kebenaran kalimat Taukhid tidaklah bisa dipungkiri lagi keberadaanya. Banyak sekali di Negara Negara barat yang mengadakan seminar tentang Al Kitab dalam mencari ajaran yang benar dan juga sudah dituangkan di dalam buku buku yang laris terjual, hanya sayang di Indonesia buu buku tersebut sangat sulit untuk didapatkan, yang memang sengaja ditolak peredarannya di Indonesia. Tetapi saat sekarang banyak bermunculan kristolog kristolog Muslim yang berusaha untuk membuktikan kebenaran kebenaran ayat ayat Al Qur’an dalam menyikapi dan mengomentari ayat ayat yang ada di dalam Al Kitab, termasuk buku ini juga.

Semua Nabi Dan Rasul Utusan Allah Bersujud Hanya Pada Allah.
Berikut adalah bukti bukti yang sangat valid bahwa semua utusan Allah selain mengajarkan “Kalimat Kalimat Taukhid” juga hanya menyembah dan bersujud kepada Allah saja yang tertulis di dalam kitab Taurat, Zabur, dan Injil !
-          Nabi Ibrahim bersujud,
Kejadian 17:3  Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya… ..
-          Nabi Lot bersujud,
Kejadian 19:1  Kedua malaikat itu tiba di Sodom pada waktu petang.. Lot sedang duduk di pintu gerbang Sodom dan ketika melihat mereka, bangunlah ia menyongsong mereka, lalu sujud dengan mukanya sampai ke tanah,
-          Nabi Ezra bersujud:
Ezra 10:1  Sementara Ezra berdoa dan mengaku dosa, sambil menangis dengan bersujud di depan rumah Allah, berhimpunlah kepadanya jemaah orang Israel yang sangat besar jumlahnya, laki-laki, perempuan dan anak-anak. Orang-orang itu menangis keras-keras.
-          Nabi Yosua bersujud:
Yosua 5:14 Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: ”Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?
-          Nabi Daud bersujud:
Mazmur 95:6 Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita
-          Nabi Ayub bersujud
Ayub 1 : 20 – 23 menceritakan ketika Ayub dicobai oleh Allah atas permintaan iblis, kalau Ayub tidak punya apa apa termasuk harta dan semua anaknya meninggal maka menurut iblis Ayub akan berpaling dari Allah tetapi setelah mendapatkan berbagai cobaan yang berat nabi Ayub tetap beriman dan sujud kepada Allah sebagaimana tertulis sebagai berikut :
(20) Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah,
(21) katanya: “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!”
(22) Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
-          Nabi Musa bersujud:
Keluaran 34:8  Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah
-          Nabi Harun bersujud:
Bilangan 20:6  Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka.
-          Nabi Elia bersujud:
1 Raja 18:42 Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya.
-          Yesus pun sujud:
Matius 26:39; Markus 14:35; Lukas 22:41-42 Maka Ia (Yesus) maju sedikit, lalusujud berdoa

Jelas sekali di dalam Al Kitab tertulis bahwa semua nabi dan rasul utusan Allah bersujud dan menyembah hanya kepada Allah, juga termasuk Yesus Kristus ( Isa Almasih ) yang dianggap Tuhan oleh umat nasrani. Mereka umat nasrani selalu mengatakan bahwa mereka adalah orang orang yang selalu menggunakan kecerdasan intelektual mereka dalam menganalisa segala sesuatunya, hanya sayang ternyata hal yang begitu mudah untuk dipahami tentang keimanan dalam menyembah Tuhan yang benar mereka tidak mampu memahami, masihkah mereka berani mengatakan bahwa mereka adalah orang orang yang mempunyai kemampuan berpikir yang tinggi ?
Hal yang sama tentang semua nabi dan rasul utusan Allah hanya menyembah dan bersujud jepada Allah juga ditegaskan di dalam Kitab Suci Al Qur’an dalam QS. Ali Imran :
81. Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: “Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya”. Allah berfirman: “Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?” mereka menjawab: “Kami mengakui”. Allah berfirman: “Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu”.
82. Barang siapa yang berpaling sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.
83. Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.
84. Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, ‘Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri.”
85. Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.                                                                                ( QS. Ali Imraan 3 : 81 – 85 )

Pendidikan Agama Islam Kelas XII Semester 1

Sabtu, 23 Agustus 2014


BAB I

AL QUR’AN



TENTANG ANJURAN BERTOLERANSI


A. AL-QUR'AN SURAH AL-KAFIRUN, 109: 1-6 TENTANG TIDAK ADA TOLERANSI DALAM KEIMANAN DAN PERIBADAHAN





ARTINYA :

1. Katakanlah "Wahai orang-orang kafir!"
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
3. Dan kamu bukan penyembah tuhan, yang aku sembah
4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah
5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah
6. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku


ASBABUN NUZUL SURAH AL-KAFIRUN AYAT 1-6
Surah Al-Kafirun ini termasuk surah Makkiyah atau surah yang diturunkan di Mekkah, sebelum Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah. Dan merupakan urutan surat yang ke-109 dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 6 ayat. Al-Kafirun artinya orang-orang kafir. Surah ini dinamakan Surah Al-Kafirun, karena tema pokoknya menjelaskan sikap Nabi Muhammad SAW dan umat Islam terhadap orang-orang kafir.

ISI KANDUNGAN SURAH AL-KAFIRUN AYAT 1-6

1. Tuhan yang disembah (ma'bud) oleh Nabi Muhammad SAW dan umat Islam berbeda dengan Tuhan yang disembah orang-orang kafir. Begitu pula dengan cara peribadahan.
2. Orang islam/muslim dilarang menyembah sesembahan orang kafir.
3. Orang islam boleh bertoleransi dengan pemeluk agama lain dalam hal keduniawian, tapi tidak boleh bertoleransi dalam hal aqidah, syariat dan dalam hal ubudiyah.
4. Larangan bagi orang islam mencampuradukkan agamanya dengan agama lain

Dalam menyikapi perbedaan keimanan dan peribadahan itu, umat Islam dan kaum kafir hendaknya bebas beragama dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya, dan tidak boleh saling mengganggu. Islam melarang memaksa orang lain untuk menganut sesuatu agama


B. AL-QUR'AN SURAH YUNUS, 10: 40-41 TENTANG SIKAP TERHADAP ORANG YANG BERBEDA PENDAPAT






ARTINYA :
40. Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.

41. Jika mereka mendustakan kamu, Maka Katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan". (QS.Yunus, 10: 40-41)


ASBABUN NUZUL SURAH YUNUS AYAT 40-41
Tidak semua wahyu Allah terdapat asbabun nuzul. Salah satunya yaitu Surat Yunus ayat 40-41. Dalam tafsir tidak dijelaskan penyebab (asbabun nuzul) ayat tersebut.

ISI KANDUNGAN SURAH YUNUS AYAT 40-41
1. Ada golongan umat manusia yang beriman terhadap Al-Qur'an dan ada yang tidak beriman kepada Al-Qur'an.
2. Allah SWT mengetahui sikap dan perilaku orang-orang yang beriman yang bertakwa kepada Allah SWT dan orang-orang yang tidak beriman yang berbuat durhaka kepada Allah SWT.
3. Orang-orang yang beriman kepada Allah SWT (umat Islam) harus yakin bahwa Rasul Allah SWT yang terakhir adalah Nabi Muhammad SWT dan Al-Qur'an adalah kitab suci yang harus dijadikan pedoman hidup umat manusia sampai akhir zaman.

Umat Islam harus menyadari bahwa setiap amal perbuatan manusia baik ataupun buruk diketahui oleh Allah SWT. Dan masing-masing orang akan memikul dosanya sendiri-sendiri.


C. AL-QUR'AN SURAH AL-KAHFI, 18: 29 TENTANG KEBEBASAN BERAGAMA




ARTINYA :
"Dan katakanlah (Muhammad) : 'kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir. Sesungguhnya kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air, seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah (itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek." (Q.S. Al-Kahfi, 18:29)

ASBABUN NUZUL SURAH AL-KAHFI AYAT 29
Surat Al Kahfi termasuk golongan surat Makkiyah. Ayat 29 dalam surat Al-Kahfi ini secara khusus tidak memiliki asbabun nuzulnya.

ISI KANDUNGAN SURAH AL-KAHFI AYAT 29

1. Kebenaran itu sumbernya dari Allah SWT.
2. Manusia diberi kebebasan memilih mau beriman atau kafir bagi orang yang beriman dan beramal sholeh disediakan Surga dan bagi orang yang kafir disediakan neraka.
3. Jika manusia memilih kafir dan melepaskan keimanan maka berarti mereka telah melakukan kezhaliman.

Kebebasan memilih agama merupakan Hak Asasi Manusia, Ajaran Islam melarang penganutnya memaksa orang lain masuk Islam, dan hendaknya bersikap toleran terhadap umat-umat non-Islam sehingga kerukunan antar umat beragama dapat terwujud.

Copas by :http://rangkumanbukuagamaislamxxx.blogspot.com/2013_10_01_archive.html

Asbabun Nuzul Surah Al Kahfi ayat 29

1. Apa arti Asbabun Nuzul

Ilmu Asbabun Nuzul mempunyai pengaruh yang penting dalam memahami ayat, karenanya kebanyakan ulama begitu memperhatikan ilmu tentang Asbabun Nuzul bahkan ada yang menyusunnya secara khusus.

Terkadang ada satu kasus (kejadian). Dari kasus tersebut turun satu atau beberapa ayat yang berhubungan dengan kasus tersebut, itulah yang disebut dengan Asbabun Nuzul. Dari segi lain, kadang-kadang ada suatu pertanyaan yang dilontarkan kepada Nabi SAW, dengan maksud minta ketegasan tentang hukum syara’ atau mohon penjelasan secara terperinci tentang urusan agama, oleh karena itu turun beberaa ayat, yang demikian juga disebut Asbabun Nuzul.



2. Dan katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir”. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.

Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Dhahhak. Hadis yang sama diketengahkan pula oleh Ibnu Murdawaih melalui sahabat Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwa Nabi saw. mengucapkan suatu sumpah. Kemudian empat puluh malam selanjutnya Allah menurunkan firman-Nya, “Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu, ‘Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi’, kecuali dengan menyebut ‘Insya Allah'”. (Q.S. Al Kahfi 28-34).

Sahabat Ibnu Abbas r.a. mengatakan, “Ayat di atas diturunkan berkenaan dengan Umayah ibnu Khalaf Al Jumahiy. Demikian itu karena Umayah menganjurkan supaya Nabi saw. mengerjakan suatu perbuatan yang tidak disukai oleh Nabi sendiri, yaitu mengusir orang-orang miskin yang menjadi pengikutnya dari sisinya, demi untuk mendekatkan akan pemimpin-pemimpin Mekah kepada dirinya. Setelah peristiwa itu, turunlah ayat di atas tadi.”

Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Ar Rabi’ yang menceritakan, bahwa Nabi saw. pernah bercerita kepada kami bahwa pada suatu hari beliau bertemu dengan Umayah ibnu Khalaf yang membujuknya, sedangkan Nabi saw. pada saat itu dalam keadaan tidak memperhatikan apa yang dimaksud oleh Umayah; maka turunlah ayat di atas tadi. Ibnu Abu Hatim mengetengahkan pula hadis lain melalui sahabat Abu Hurairah r.a. yang menceritakan, bahwa pada suatu hari Uyainah ibnu Hishn datang kepada Nabi saw. sedang sahabat Salman berada di sisinya. Maka Uyainah langsung berkata, “Jika kami datang maka singkirkanlah orang ini, kemudian persilakanlah kami masuk”. Maka turunlah ayat di atas.



3. Sebab turun Surah Al Kahfi 30
Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.

Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Dhahhak. Hadis yang sama diketengahkan pula oleh Ibnu Murdawaih melalui sahabat Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwa Nabi saw. mengucapkan suatu sumpah. Kemudian empat puluh malam selanjutnya Allah menurunkan firman-Nya, “Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu, ‘Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi’, kecuali dengan menyebut ‘Insya Allah'”. (Q.S. Al Kahfi 28-34).

Sahabat Ibnu Abbas r.a. mengatakan, “Ayat di atas diturunkan berkenaan dengan Umayah ibnu Khalaf Al Jumahiy. Demikian itu karena Umayah menganjurkan supaya Nabi saw. mengerjakan suatu perbuatan yang tidak disukai oleh Nabi sendiri, yaitu mengusir orang-orang miskin yang menjadi pengikutnya dari sisinya, demi untuk mendekatkan akan pemimpin-pemimpin Mekah kepada dirinya. Setelah peristiwa itu, turunlah ayat di atas tadi.”

Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Ar Rabi’ yang menceritakan, bahwa Nabi saw. pernah bercerita kepada kami bahwa pada suatu hari beliau bertemu dengan Umayah ibnu Khalaf yang membujuknya, sedangkan Nabi saw. pada saat itu dalam keadaan tidak memperhatikan apa yang dimaksud oleh Umayah; maka turunlah ayat di atas tadi. Ibnu Abu Hatim mengetengahkan pula hadis lain melalui sahabat Abu Hurairah r.a. yang menceritakan, bahwa pada suatu hari Uyainah ibnu Hishn datang kepada Nabi saw. sedang sahabat Salman berada di sisinya. Maka Uyainah langsung berkata, “Jika kami datang maka singkirkanlah orang ini, kemudian persilakanlah kami masuk”. Maka turunlah ayat di atas.

Asbabun Nuzul Surat Al Kafirun


BY REDAKSI · 23 Agustus 2014

Setelah Hamzah dan Umar masuk islam, kaum musyrikin mekah semakin khawatir terhadap dakwah Rasulullah. Mereka telah melakukan banyak cara untuk menghentikan dakwah Rasulullah mulai dari harta dan kekuasaan, hingga berencana membunuh Rasulullah. Dan ketika kaum Musyrikin Quraisy gagal dalam perundingan, hasutan, bujukan, ancaman, intimidasi sampai kegagagalan yang dialami Abu Jahal yang hendak membunuh Rasulullah, mereka kemudian mengajak Rasulullah untuk mengambil jalan tengah.

Ibnu Ishaq meriwayatkan, dia berkata, “Pada satu ketika datang orang-orang Quraisy kepada Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasalam yang saat itu sedang thawaf di sekitar Ka’bah, di antara mereka adalah al-Aswwad bin al-Muthallib bin Asad bin Abdul Uzza, al-Walid bin Mughirah, Umayyah bin Khalaf dan al-Ash bin Wa’il as-Sahmi, mereka semua termasuk sesepuh dari kaumnya, mereka berkata, ‘Wahai Muhammad, bagaimana kalau kita bekerja sama dalam ibadah kita. Kami akan menyembah apa yang engkau sembah, tetapi engkau harus menyembah apa yang kami sembah. Jika yang engkau sembah lebih baik, kami akan menyembah Tuhanmu, tetapi jika yang kami sembah ternyata lebih baik maka engkau harus menyembah tuhan kami. Lalu turunlah firman Allah subhanahu wata’ala:

Asbabun Nuzul Surat Al KafirunKatakanlah: “Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan utukkulah, agamaku.” (QS Al Kafirun: 1-6)

Abdul bin Humaid dan yang lainnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas, orang-orang Quraisy itu berkaya, “Jika engkau (Muhammad) mau menerima tuhan kami maka kami akan menyembah Tuhanmu.” Lalu, Allah menurunkan surat Al Kafirun tersebut.

Riwayat dari Ibnu Jarir mengatakan orang-orang Quraisy itu berkata, “Satu tahun engkau menyembah tuhan kami dan satu tahun kami menyembah Tuhanmu,” Lalu Allah menurunkan ayat:

Katakanlah: “Maka apakah kamu menyuruh aku untuk menyembah selain Allah, hai orang-orang yang tidak berpengetahuan?” (QS az-Zumar: 64)

Setelah Allah memotong perundingan yang lucu ini dengan ayat-ayat yang begitu tegas, orang-orang Quraisy tidak kehilangan akal dan putus asa begitu saja. Bahkan mereka menambahkan berbagai ajuan kepada Nabi, seperti yang disitir dalam Al Quran:

Mereka berkata, “Datangkanlah al-Quran yang lain dari ini atau gantilah dia…” (QS Yunus:15)

Allah menyangkal perkataan mereka dengan ayat berikut:

“Katakanlah: “Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Tuhanku kepada siksa hari yang besar (kiamat).” (QS Yunus : 15)

Lalu Allah memperingatjan dengan ayat berikut ini:

dan Sesungguhnya mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap kami; dan kalau sudah begitu tentu|ah mereka mengambil kamu Jadi sahabat yang setia. Dan kalau Kami tidak memperkuat (hati)mu, niscaya kamu Hampir-hampir condong sedikit kepada mereka, kalau terjadi demikian, benar-benarlah Kami akan rasakan kepadamu (siksaan) berlipat ganda di dunia ini dan begitu (pula siksaan) berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun terhadap kami. (QS Al Israa: 73-75)

***

Sumber: Shahih Sirah Nabawiyah – Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury

Arti Logo Lambang Muhammadiyah

logo muhammadiyah

Bentuk Lambang
Lambang persyarikatan berbentuk matahari yang memancarkan duabelas sinar yang mengarah ke segala penjuru dengan sinarnya yang putih bersih bercahaya. Di tengah-tengah matahari terdapat tulisan dengan huruf Arab : Muhammadiyah. Pada lingkaran yang mengelilingi tulisan huruf Arab berwujud kalimat syahadat tauhid : asyhadu anal ila,ha illa Allah (saya bersaksi bahwasannya tidak ada Tuhan kecuali Allah); di lingkaran sebelah atas dan pada lingkaran bagian bawah tertulis kalimat syahadat Rasul : wa asyhadu anna Muhammaddar Rasulullah (dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah). Seluruh Gambar matahari dengan atributnya berwarna putih dan terletak di atas warna dasar hijau daun.


Arti Lambang

· Matahari merupakan titik pusat dalam tata surya dan merupakan sumber kekuatan semua makhluk hidup yang ada di bumi. Jika matahari menjadi kekuatan cikal bakal biologis, Muhammadiyah diharapkan dapat menjadi sumber kekuatan spiritual dengan nilai-nilai Islam yang berintikan dua kalimat syahadat.

· Duabelas sinar matahari yang memancar ke seluruh penjuru diibaratkan sebagai tekad dan semagat warga Muhammadiyah dalam memperjuangkan Islam, semangat yang pantang mundur dan pantang menyerah seperti kaum Hawari (sahabat nabi Isa yang berjumlah 12)

· Warna Putih pada seluruh gambar matahari melambangkan kesucian dan keikhlasan

· Warna Hijau yang menjadi warna dasar melambangkan kedamaian dan dan kesejahteraan.

sumber
www.muhammadiyah.or.id